Minggu, 14 Februari 2016

Tour Museum Edisi Imlek

Tanggal 13 Februari, dihari yang kelima belas,saya berada di Tangerang, BPJ mengadakan tour museum edisi imlek mengunjungin beberapa klenteng, tempat pembuatan dodol dan pintu air di Tangerang. Saya pun bergabung di trip ini untuk mengenal sebagian kecil klenteng, sejarah etnis Tionghoa masuk ke Indonesia dan mengenal kota Tangerang tempat saya bekerja sekarang.

Berhubung terbatasnya waktu, saya hanya bisa mengunjungin satu klenteng. Klenteng yang saya bisa kunjungin adalah Boen Tek Bio, merupakan klenteng tertua di kota Tangerang yg didirikan pada tahun 1646. Klenteng ini berlokasi di tempat yang strategis berdekatan dengan mesjid, pendopo pemerintahan Tangerang, pasar lama dan mudah di jangkau karena dekat dengan stasiun Tangerang. 

Klenteng Boen Tek Bio

Klenteng Boen Tek Bio, awalnya adalah dimiliki oleh perorangan yang kemudian dihibahkan ke masyarakat. Klenteng Boen Tek Bio tidak hanya memikirkan ibadah tapi juga bidang lain seperti pendidikan dengan didirikannya sekolah-sekolah. Ada juga rumah duka yang akan membantu ketika keluarga mengalami kedukaan ditinggal orang terkasih. Melalui usaha- usaha tersebut dan persembahan dari masyarakat yang berdoa, pengelola klenteng bisa memenuhi biaya operasionalnya dan membantu masyarakat yang mengalami kesulitan.


Dekorasi klenteng Boen Tek Bio didekorasi dengan warna merah seperti klenteng pada umumnya dengan adanya lilin besar berwarna merah dari persembahan orang-orang yang berdoa di klenteng.
Lilin-lilin doa
Di klenteng ini juga dilengkapi dengan perpustakaan dengan koleksi buku yang cukup banyak dan beberapa karya tulis dari mahasiswa yang melakukan penelitian di sini. Jika ingin mengenal lebih jauh etnis Tionghoa, kedatangannya di Indonesia mengunjungi perpustakaan ini patut dipertimbangkan.
Perpustakaan Klenteng Boen Tek Bio

Tour museum yang kali ini tujuannya ke klenteng menambah pengetahuan dan juga pertemanan dengan mengenal teman-teman baru. Saya menikmati tour kali ini dan menunggu tour berikutnya.