Jumat, 08 Mei 2020

Menata Diri Dengan Kegiatan Positif Selama Karantina Akibat Wabah Convid-19


Di seluruh dunia sekarang ini resah dan membicarakan topik yang sama. Di bicarakan dari daerah terpencil hingga kota besar. Dari bangunan kecil kumuh hingga gedung mewah bertingkat. Dari negara miskin hingga negara maju. Dari dunia maya hingga dunia nyata. Dari yang bersuara keras hingga tak terdengar hanya dalam hati melalui doa. Tahukan topik apa itu? Iya betul convid-19. Belakangan ini kita membicarakan mengenai convid-19. Mulai dari apa itu convid-19, penyebabnya, gejala, mengatasinya hingga berita terkini berapa jumlah yang positif terkena, yang sembuh dan yang meninggal.

COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan. Ini merupakan virus baru dan penyakit yang sebelumnya tidak dikenal sebelum terjadi wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019.  Penyebaran virus ini sangat cepat. Convid-19 dapat menyebar dari orang ke orang melalui percikan-percikan dari hidung atau mulut yang keluar saat orang yang terjangkit convid-19 batuk atau mengeluarkan napas. Gejala-gejala convid-19 yang paling umum adalah demam, rasa lelah dan batuk kering.  Tapi untuk sebagian orang tidak menunjukan gejala, ini yang beresiko karena jadi pembawa virus dan menularkan orang lain dan akan menjadi berbahaya jika menularkan orang-orang lanjut usia atau orang yang memiliki penyakit bawaan sebelumnya akan mengalami gangguan serius.

Dalam usaha memotong mata rantai penyebaran virus corona, maka sejumlah negara termasuk Indonesia mengimbau seluruh warganya agar mengarantina diri dan keluarga dengan tetap tinggal di rumah. Sudah sekitar dua bulan di Indonesia menjalankan karantina mandiri, melakukan berbagai aktivitas seperti bekerja, belajar dan beribadah di rumah

Melakukan berbagai aktivitas di dalam rumah jika dalam waktu 1-2 minggu, buat sebagian orang mungkin masih bisa menikmatinya tapi jika dalam waktu lama berbulan-bulan akan menimbulkan kebosanan terlebih untuk orang yang sebelumnya banyak melakukan aktivitas di luar rumah.

Buat saya yang suka melakukan berbagai aktivitas di luar rumah, untuk tinggal di rumah dalam waktu lama akan menimbulkan kebosanan, sehingga ketika di himbau harus karantina mandiri mulai berpikir, beberbagai kegiatan yang bisa di lakukan di rumah supaya produktif. Tinggal di rumah buat saya adalah waktu untuk menata diri menjadi lebih baik dengan berbagai aktivitas positf. Berikut ini berbagai aktivitas yang saya lakukan selama karantina.

Mendekatkan Diri Kepada Tuhan


photo by freepik
Saat ini waktunya untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Mulai intropeksi diri atas perilaku saya selama ini yang tidak memberikan waktu terbaik untuk bertemu Tuhan karena alasan sibuk dengan aktivitas sehari-hari dan tidak bisa membagi waktu. Ketika masa karantina jadi mengubah saya untuk memberikan waktu terbaik bukan waktu sisa setiap hari nya. Terlebih bertemu Tuhan melalui saat teduh bukan untuk Tuhan tapi  yang terutama adalah buat saya sendiri. Bagaimana melalu saat teduh di kuatkan dan di hibur untuk menjalakan aktivitas sehari-hari. Munculnya virus corona juga bukan tanpa sengaja, segala sesuatu berjalan atas kehendak Tuhan pasti ada rencana baik di dalamnya. Melalui kejadian ini untuk tetap berpikiran positif, dan belajar melihat dari rencana Tuhan. Ini sangat membantu karena setelah saat teduh setiap hari nya dengan membaca Alkitab dan berdoa, saya lebih tenang



      Olah Raga

Photo pribadi

Saya suka dan menikmati olah raga, karena itulah saya menjadi anggota health club salah satu hotel dekat kantor tempat saya bekerja. Menikmati dari gerakan-gerakan saat olah raga, bisa ber interaksi dengan banyak orang dan menikmati berbagai fasiltas yang ada disana. Ketika harus karantina tentu saja saya tidak bisa pergi ke health club karena di tutup dan harus tetap tinggal di rumah. Sempat kecewa terlebih sudah bayar membership selama satu tahun dan bakal kehilangan manfaat dari olah raga antara lain: meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga stamina, mengurangi stres, membuat tubuh lebih tegap dan meningkatkan daya pikir.


Usaha yang saya lakukan untuk tetap berolah raga adalah dengan mengikuti olah raga dari  YouTube. Awalnya sekedar mencoba mengikuti beberapa video olah raga hingga mulai menikmati. Ternyata walau melakukan sendiri dari video yang hanya berapa menit seru juga dan bisa memilih instruktur yang kita suka dari dalam atau luar negeri dan bisa memilih jenis olahraga sesuai minat dan kemampuan saya.  Akhirnya buat saya tiada hari tanpa olahraga dengan mengikuti dari YouTube.


Membaca Buku

Photo by freepik
Kita pasti tahu buku itu jendela dunia, tapi sebagian orang lebih suka melihat daripada membaca termasuk saya yang suka travelling lebih suka melihat langsung dan menjelajah banyak tempat di banding membaca. Walau sebenarnya sudah banyak buku yang sudah di beli dan masih di segel tapi belum sempat di baca. Ketika saya jalan-jalan ke toko buku sering kali ada bazaar, banyak buku menarik dengan potongan harga yang sayang kalau di lewatkan. Itulah yang membuat saya jadi suka membeli buku dan bukan membaca buku. Dengan berpikiran yang penting sudah punya dulu, membaca nya nanti jika ada waktu senggang.

Di masa karantina ini, ketika kita tidak bisa travelling dengan banyak wilayah melakukan Pembatasan Social Berskala Besar (PSBB) dan beberapa negara melakukan lock down adalah waktu yang tepat untuk memulai membaca buku. Ternyata ada banyak buku menarik bukan hanya dari sampul atau keterangan singkat yang di covernya tapi juga isi di dalamnya. Jadi bersyukur dan tidak mngeluh dengan keadaan  sekarang akhirnya bisa membaca beberapa buku.



Menata dan Membersihkan Lemari Baju

photo by nova.id


Jiwa konsumtif saya yang lain adalah mudah tergoda lihat fashion sale, membeli baju karena memuasakan keinginan bukan karena kebutuhan. Ketika sudah terbeli tidak langsung terpakai karena memang belum butuh hanya untuk di simpan di lemari. Lemari pakaian jadi penuh sampai susah di tutup belum lagi dengan baju lama yang sudah kesempitan atau model yang tidak sesuai dengan status saya sebagai karyawan dengan baju seragam bukan anak kuliah.


Dengan lemari yang tidak tertata dan penuh tentu, saya akan kesulitan mencari baju. Hikmat tinggal di rumah, saya mulai memilah baju yang masih akan di pakai dan baju yang tidak bisa atau kemungkinan besar lama di pakainya walau masih suka. Hasilnya lemari jadi lebih rapi dan pakaian yang di simpan sesuai kebutuhan. Pakaian yang sudah tidak di pakai tapi masih layak di pakai bisa di kasih yang membutuhkan. Orang yang menerimanya senang, saya pun senang terlebih ketika melihat mereka pakai bajunya lebih bermanfaat dibanding hanya tersimpan di lemari.


Membersihkan dan Menata Rumah

photo by freepik

     Berbicara Karatina mandiri di rumah, berarti saya akan sepanjang hari di rumah dan dalam waktu yang cukup lama. Supaya saya bisa menikmati, nyaman tinggal di rumah maka saya membersihkan rumah dan menata rumah. Membersihakan dan menata rumah adalah penting, selain saya jadi ada aktivitas selama di rumah juga untuk melindungi diri dan keluarga dari berbagai penyakit termasuk convid-19. Rumah yang bersih, rapi tentu membuat kita kerasan untuk melakukan berbagai aktivitas yang harus di lakukan di rumah mulai dari istirahat hingga bekerja.


      Mengembangkan Diri dengan Pelatihan dan Diskusi Online

photo by freepik
Belakangan ini marak dengan adanya pelatihan, diskusi secara online via Zoom, Google Hangouts atau Instagram dari berbagai komunitas atau lembaga sebagai bentuk berbagi dan mendukung pemerintah untuk tetap tinggal di rumah. Saya mengikuti beberapa kali untuk menambah pengetahuan dan mengisi waktu dengan kegiatan yang bermanfaat terlebih lagi karena beberapa pelatihan dan diskusi tidak di pungut biaya sehingga sayang untuk di lewatkan.

Pelatihan yang ada hadir dengan berbagai topik. Saya mengikuti pelatihan dan diskusi yang berhubungan dengan pekerjaan di bidang pendidikan dan hobi seperti fotografi. Walau saya hanya di rumah, physical distancing tapi tetap bisa social distancing berhubungan dengan orang lain dan menambah wawasan.


       Merawat Diri

Setiap orang perlu merawat diri sebagai bentuk ucapan syukur atas anugrah Tuhan dan menghargai diri sendiri. Buat sebagian orang merawat diri menjadi kemewahan tersendiri karena terbatasnya waktu sehingga merawat diri dengan waktu singkat dan seadanya. Buat saya untuk merawat diri yang memakan waktu seringkali di kurangin dalam rutinitas seperti perawatan di salon yang harus antri untuk berbagai perawatan seperti facial, creambath, lulur, dsb.  Membersihkan dan merawat diri yang hanya perlu waktu secukupnya. Untuk urusan rambut dengan shampo yang tepat jadi walau jarang creambath, hair mask rambut tetap terawat.

Photo pribadi

Rambut saya jenis berminyak jadi saya mencuci rambut setiap hari supaya tetap segar, rambut mengembang dan tidak lepek. Supaya rambut tidak rusak, saya tidak suka gonta ganti shampo tapi teman rekomendasikan satu shampo yang katanya bagus dan ternyata Emeron. Shampo yang sudah di kenal lama puluhan tahun dengan kemasan yang menarik. Saya tidak mau langsung beralih sebelum mencoba dan membuktikannya. Setelah di coba ternyata benar loh seperti yang di katakan teman. Emeron memiliki wangi yang menyegarkan, lembut, dan rambut mengembang sepanjang hari. Kelebihan lain Emeron harga nya murah tapi kualitas tidak murahan. Jika saya bisa mendapatkan manfaat yang sama dari Emeron dengan harga murah kenapa harus cari yang mahal apalagi dengan kondisi ekonomi sekarang akan sangat membantu. 
photo by emeron.haircare.com
Saya memakai produk Emeron soft smooth yang sudah di sempurnakan dengan teknologi Jepang. Active Provit Amino dan diperkaya oleh Sunflower, bekerja untuk menutrisi rambut dari akar dan melembabkan di tiap helainya. Emeron mengeluarkan beberapa macam produk yang bisa di baca di http://emeronhaircare.com/. Di website Emeron juga kita bisa membaca beberapa info, tips dan artikel menarik untuk menambah pengetahuan saat di rumah.


Demikianlah cara saya mengisi waktu selama karantina yang masih terus berjalan.  Karantina mandiri telah merubah sebagian kehidupan saya yang biasa aktif di luar sekarang harus di rumah.  Apakah membuat saya kecewa dan stres? Tentu tidak karena saya bisa melakukan banyak kegiatan positif seperti diatas yang sebelumnya tidak sempat dikerjakan dan bisa menata diri dengan lebih baik. Memikirkan bukan hanya kehidupan sendiri tapi orang lain juga, bersama kita bisa menghadapi wabah Convid-19. Semoga wabah ini segera berlalu dan kita bisa kembali ke kehidupan yang normal, bumi dan manusia di dalam nya kembali sehat. #DirumahAja #DengarkanHatimu #Bersamakitalebihkuat