Senin, 31 Oktober 2016

Share Love With Opa Dan Oma di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2

Setiap orang pasti menginginkan di usia lanjut tidak perlu kerja keras tapi bisa bersantai menikmati masa tua dalam keadaan sehat bersama keluarga. Tapi tidak semua orang bisa menikmati itu ada yang akhirnya berada di panti jompo karena hidup sebatang kara, tidak punya keluarga yang merawat dan keadaan fisik tidak mendukung untuk menghidupi diri sendiri.

Dengan pertimbangan diatas kami dari BPJ mengadakan kunjungan ke Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia2 di daerah Cengkareng. Kami ingin berbagi kasih dan kebahagiaan bersama opa dan oma. Ini adalah kunjungan kedua ke panti jompo setelah tahun sebelumnya mengunjungi salah satu panti jompo di daerah Sukabumi.

Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2

Panti Sosial ini berdiri sejak tahun 1985, namun sering berganti nama dari tahun 1996 sampai dengan tahun 2009. Pada tahun 2010 sesuai SK Gubernur Provinsi DKI Jakarta berubah menjadi Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2.

Fungsi dan tugas dari panti ini berdiri untuk menyediakan tempat perlindungan sosial juga sebagai tempat pelayanan kesejahteraan sosial bagi Lanjut Usia Terlantar agar dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar baik sebagai individu maupun kelompok dalam kehidupan bermasyarakat.

Kegiatan yang dilakukan di panti ini juga berbagai macam. Dari kegiatan pembinaan fisik dan mental, keagamaan, perawatan, sosial dan psikologis serta ada kegiatan keterampilan dan kesenian.

Membuat keset

Membatik

Berbagai hasil karya penghuni panti

Fasilitas yang tersedia pada panti sosial ini cukup lengkap dengan adanya ruang aula yang dijadikan ruang serba guna untuk mereka mengadakan kegiatan. Di dalam ruang aula tersebut juga terdapat fasilitas atau alat kesenian yang cukup lengkap seperti alat musik gamelan, keyboard, dan angklung. Serta terdapat banyak kursi untuk para penghuni yang ingin menyaksikan kegiatan yang mereka adakan di dalam aula.

ruang aula

Panti Sosial Tresna Werdha juga memiliki beberapa ruangan lain seperti dapur, ruang makan, ruang laundry, wisma untuk kediaman penghuni yang terdiri dari 4 wisma, ruang kantor dan dinas, ruang medis dan konseling sampai dengan masjid untuk beribadah.
Jumlah Penghuni dan Pengurus :
Penghuni : 315 orang
Pengurus : 66 orang (terdiri dari pekerja tetap dan pekerja sosial)
Mereka juga memiliki dokter, psikolog, psikiater, perawat serta pembina / instruktur.


Ruang laundry

ruang makan

Ada 4 wisma ; 2 wisma penghuninya masih mandiri (bisa beraktivitas), 2 wisma penghuninya yang sudah tidak bisa kemana-mana, hanya di dalam wisma.

salah satu wisma, wisma jeruk


Kunjungan ke panti Tresna Werna Budi Mulia diadakan pada tanggal 22 Oktober 2016. Kami datang pagi hari dan memulai acara dengan kerja bakti di lingkungan panti.


suasana kerja bakti

Kami mengunjungi opa oma di wisma, mengobrol, mendengar cerita mereka dan mengajak ikut senam di lapangan.



mengobrol dengan penghuni panti


senam bareng dengan penghuni panti

Setelah senam acara kita ke aula untuk memulai acara tapi ada sebagian opa oma yang tidak bisa ikut karena keterbatasan fisik mereka. Opa dan oma yang hadir cukup banyak dan semangat mengikuti acara dan sebagian tidak malu untuk berpartisipasi. Berbagai acara yang telah disiapkan panitia. Acara dimulai dengan nyanyi dan joget bareng antara peserta baksos dan penghuni panti.



Nyanyi dan joget bersama opa, oma

Tim talent BPJ menghibur opa, oma dengan menampilkan drama.


pertunjukan drama 

Supaya opa, oma ikut terlibat aktif dalam acara diadakan permainan yaitu menari berpasangan dengan balon. Yang menjadi pemenang adalah pasangan yang bisa menjaga balon tidak jatuh walau mereka tetap aktif berjoget.





Kami juga menghibur opa oma dengan sulap dari tim talent dan tetap melibatkan opa dan oma untuk bermain sulap bersama.


Permainan sulap 

Dalam acara ini semua ikut berpartisipasi, membaur antara peserta baksos dan penghuni panti hal ini terlihat saat menyanyi dan joget bareng kembali dengan lagu-lagu yang hits pada masa muda mereka.


Nyanyi dan joget bareng

Pada kesempatan ini ada beberapa sambutan dari pengurus panti yang diwakili oleh pak Imam selaku staff pelayanan sosial panti dan dari BPJ ketua panitia Mahesa dan salah satu founder BPJ Edy M Yamin.

Pak Imam, staff pelayanan sosial panti

Mahesa, ketua panita Baksos

Emye, salah satu founder BPJ

Pengalaman yang berharga bisa berkunjung ke panti jompo untuk berbagi kasih, menghibur opa, oma di panti dan belajar mengenai hidup. Diingatkan untuk bersyukur atas berkat yang kita miliki kesehatan, pekerjaan, teman dan keluarga untuk bisa menggunakan waktu dengan lebih bijaksana.

Bukan BPJ namanya kalau setiap acara tidak ada photo bersama. Kami pun mengakhiri acara dengan photo bersama.

Photo bersama pengisi acara dari klub Talent BPJ
photo bareng opa, oma

photo all peserta baksos



Jumat, 21 Oktober 2016

Belajar Sejarah Dari Pemakaman Ereveld Ancol


Pintu Gerbang Ereveld Ancol

Pada tanggal 17 September 2016, saya ikut trip ke pemakaman Ereveld yang diadakan oleh klub sejarah dan museum (SEMU), sebagai salah satu klub di Backpacker Jakarta yang dalam kegiatan selalu mengadakan trip ke tempat bersejarah dan museum.

Ereveld Ancol adalah sebuah kompleks pemakaman Belanda untuk warga militer dan sipil Belanda dan  beberapa orang Indonesia yang tewas dalam Perang Dunia Kedua, terutama pada saat serangan Hindia Belanda oleh Jepang dan selama pendudukan Jepang di Indonesia, baik dalam pertempuran maupun karena dieksekusi Jepang.

Ereveld artinya ladang kehormatan dalam bahasa Belanda, ada di beberapa negara, termasuk di Indonesia. Dahulu di Indonesia ada 22 Ereveld yang tersebar di beberapa kota. Pada 1945 Presiden Soekarno meminta agar semua makam Belanda dipusatkan di Pulau Jawa sehingga kini tersisa 7 buah yaitu Jakarta: Menteng Pulo, Ancol; Bandung: Pandu; Cimahi: Leuwi Gajah; Semarang: Kali Banteng, Candi dan Surabaya: Kembang Kuning

Ereveld Ancol diresmikan tanggal 14 September 1946 dan dikelola oleh *Nederlandse Oorlogsgraven Stichting* (Yayasan Belanda untuk Permakaman Perang). Di Ereveld Ancol sebelum area pemakaman terdapat lambang Nederlandse Oorlogsgraven Stichting.


Oorlogsgraven Stichting

Ereveld Ancol berlokasi di tempat wisata taman impian jaya Ancol. Kami berkumpul di halte busway Ancol sebagai tempat pertemuan menuju Ereveld, naik bis wara wiri arah utara turun di pantai indah atau gondola untuk transit. Selanjutnya naik bis wara wiri arah selatan turun di mal Ancol Beach City (ABC). Dari mal ABC jalan kaki sekitar 1 km untuk ke Ereveld.

Berkunjung ke Ereveld Ancol merupakan kunjungan berkelanjutan yang dilakukan SEMU setelah beberapa bulan sebelumnya mengunjungi Ereveld Menteng Pulo di Menteng Dalam, Tebet. Ketika kami datang, kami disambut dengan baik oleh pihak Ereveld pak Dicky Purwadi dan tim. Sebelum memulai trip pak Dicky melakukan perkenalan dan sedikit pengarahan.


Perkenalan sebelum memulai trip

Ereveld Ancol berada 50 cm di atas permukaan air laut. Sebelum renovasi kubur di musim penghujan sering kebanjiran. Pada tahun 2007 dibangun tanggul baru yang membuat Ereveld Ancol bebas banjir sedikitnya selama 30 tahun.

Tanggul

Penataan makam di Ereveld Ancol yang memiliki luas sekitar 3 hektar disusun dengan rapi dibagi beberapa kavling. Bentuk nisan yang berbeda-beda menandakan agama yang dianut orang yang dimakamkan  seperti Kristen, Islam, Budha. Nisan yang awalnya dari kayu diganti dari beton supaya lebih tahan lama. Makam di Ereveld ada 1546 yang berasal dari korban perang antara kurun waktu 1942 - 1945.

Pada nisan ada tulisan "Geexecutereed" dalam bahasa Belanda yang artinya dieksekusi yang menerangkan tempat di eksekusi. Tempat eksekusi berasal dari beberapa wilayah di Indonesia seperti Mandor, Kendari, Berastagi, Banjarmasin, Lembang, Sanggau, Ledo, Bojonegoro, Ancol dan beberapa kota lainnya. Di belakang satu deretan nisan  ada tengara nisan yang menerangkan nama-nama orang yang dimakamkan. Ada yang satu makam terdiri beberapa jenazah dan ada juga yang di nisan di tulis "onbekenden" yang artinya orang tak dikenal.


deretan makam yang tersusun rapi

Jenazah yang dimakamkan di Ereveld Ancol bukan hanya orang Eropa, namun juga orang pribumi. Salah satunya adalah Prof. Dr. Achmad Mochtar, Direktur pertama lembaga Eijkman yang difitnah dan dieksekusi pada 3 Juli 1945 dan kuburnya baru ditemukan pada 2010.


Prof. Mochtar dituduh melakukan sabotase atas meninggalnya ratusan romusha pada tahun 1945 setelah disuntik vaksin tetanus. Karena tidak melakukan Prof. Mochtar menolak dengan tegas karena tidak bersalah, namun ia memilih menyelamatkan ilmuwan lainnya yang akan dieksekusi tentara Jepang jika ia tidak bersedia meneken surat pernyataan bersalah.

Setelah deretan nisan di bagian ujung Ereveld ada pohon Mindi sebagai tempat eksekusi. Ada sekitar 200 orang yang di eksekusi di pohon Mindi, yang dulu merupakan satu-satunya pohon besar yang tumbuh di tempat itu, kini menjadi pohon yang diawetkan.

Pohon Mindi tempat eksekusi

Pada batang pohon Mindi terdapat penggalan puisi karya Laurence Benyon (Binyon) berjudul “For the Fallen”. yang berbunyi:

Puisi di batang pohon Mindi

Tidak berapa jauh dari pohon terdapat monumen. Pada dinding depan Monumen terdapat tulisan “Hun geest heeft overwonnen” atau “Semangat mereka telah menang”. Di tempat ini korban pembantaian dikubur secara masal dan disemen. Setelah pencarian dan berdasarkan berbagai petunjuk lubang kubur digali, dikumpulkan kerangkanya, dan lalu dikubur kembali di tempat ini.

Monumen sebagai tempat pemakaman masal

Pemakaman Ereveld berbeda dengan dengan pemakaman pada umumnya, di Ereveld semua terawat dengan baik, rapi, bersih, tidak suram dan tidak menyeramkan. Dengan berkunjung ke Ereveld, kita bisa belajar sejarah dan menghargai para pejuang dan para korban perang. Jika ingin berkunjung ke Ereveld tidak dipungut biaya. Jam kunjung setiap hari dari jam 08.00 -17.00.


Taman di Ereveld

Menutup trip kami photo bersama di depan pintu gerbang Ereveld dan berpamitan ke pa Dicky seraya mengucapkan terima kasih untuk penerimaan yang baik dan informatif.

Photo bersama di pintu gerbang Ereveld

Jumat, 07 Oktober 2016

Perayaan Ultah Pelkat PA ke 57 di GPIB PH

Tanggal 6 September adalah hari ulang tahun pelkat PA. Tahun ini pelkat PA berusia 57 tahun. Walau usianya sudah tidak muda lagi tapi pelayanannya tetap ke anak-anak yang masih muda dan imut-imut.

Dalam rangka ultah pelkat PA maka pada tanggal 12 September 2016, saat ibadah pagi jam 6 pagi menggunakan tata ibadah Hut Pelkat PA, pelayan dan adik bertugas mulai dari penerima tamu, baca pesan HUT PA, membawa persembahan, baca alkitab hingga pengisi pujian.

Salut untuk adik-adik yang bertugas harus bangun pagi supaya bisa sampai di gereja sebelum jam 6 pagi untuk persiapan. Ibadah pagi berjalan baik dan setelah itu kami mengambil beberapa photo.

Photo bareng Ketua I dan Pdt. John P
Photo bareng adik-adik dan kakak layan
Perayaan di adakan di hari yang sama. Tahun ini kami mengadakan dengan kesederhanaan. Di adakan bukan di tempat wisata, gedung gereja atau berkunjung di panti asuhan tapi diadakan di sekretariat. Walau sederhana tapi tidak mengurangi kesukacitaan kami. Selain dihadiri oleh adik-adik, kakak layan, dihadiri juga oleh beberapa majelis yang membantu kakak layan persiapan mengajar seperti tante Christin, tante Mieke, ka Lisa, ka Erik, ka Anes, ka Rita, Ketua II OmYopie Tala dan Pak Pdt. John Pattiasina.

Ibadah Hari Minggu Pelayanan Anak digabung tidak ada pembagian kelas. Kak Monsi yang bertugas sebagai liturgos dan Ka Leo bertugas untuk bawa cerita. 

Ka Leo bercerita
Cerita tidak lama dan ka Leo tidak diam di tempat tapi bergerak dan sesekali bertanya supaya adik-adik focus dan terjadi komunikasi dua arah antara adik-adik dengan kak Leo dan ini cukup berhasil sebagian besar adik-adik bisa duduk tenang mendengarkan.


Eksprsi adik - adik saat mendengar cerita




Untuk aktivitas dibuat beberapa pertanyaan untuk adik-adik berdasarkan kelas. Ka Glen membantu memberikan pertanyaan untuk adik-adik. Tanggapan adik-adik cukup baik dan semangat menjawab pertanyaan yang diberikan kakak layan.

Ian, Kelas Tanggung

Lodi, Kelas Kecil
Marvel, Kelas TK
Niel, Kelas Tnggung
Clay, Kelas TK
Joan, Kelas Kecil
Tita, Kelas TK
Haizar, kelas TK


Ibadah berjalan dengan tertib sesuai liturgi, bernyanyi, mendengarkan cerita, persembahan hingga doa syafaat.

Suasana IHMPA
Persembahan
Doa Persembahan oleh ka Grace
Doa syafaat oleh Pak Pdt John P

Setelah ibadah selesai acara dilanjutkan dengan perayaan yang di pandu oleh ka Ika.

Mc perayaan, ka Ika
Smbutan oleh Ketua II, Om Yopie T

Saat pesta ulang tahun tidak lengkap kalau tidak ade kue ultah dan kami mempersiapkan kue ultah kami yang tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya dalam bentuk cup cakes yang dibuat cukup banyak dan bisa dinikmati bersama.

Kue Ultah PA edisi 2016
Pemberian simbolis diberikan cup cakes  oleh pengurus ke ketua II dilanjutkan ketua II ke pendeta.

Ka Monsi memberikan kue ke Om Yopie Talla
Suasana saat perayaan HUT PA

Bersamaan dengan perayaan ultah PA, adik layan kami yaitu Sandra dan Tasya merayakan ulang tahun dan acara tiup lilin juga.

Ultah Sandra-Tasya
Perayaan selesai ditutup doa yang dipimpin oleh ketua Om Yopie.


Sebelum pulang adik-adik bersalaman ke teman-teman, kakak layan dan bisa membawa pulang cup cakes ultah dan susu.

Pembagian kue ultah

Seperti biasanya setelah acara selesai kami pun photo bersama.


Photo bareng setelah perayaan HUT PA

Pesta ultah tidak selalu harus dirayakan dengan mengeluarkan banyak biaya dengan kesederhanaan pun kita bisa menikmati dan merasakan suka cita dalam kebersamaan. Happy Birthday Pelkat PA. Tetap semangat melayani. GBU.