Jumat, 25 November 2016

Pemandian Patemon Yang Menyegarkan Dan Menyehatkan Tubuh

Pemandian Patemon, photo by jember-brbag.blogspot.co.id
Mandi adalah kebutuhan untuk membersihkan tubuh dan akan menjadi tempat relaksasi dan rekreasi untuk menyegarkan pikiran dan badan. Semua bisa di dapat jika kita bukan sekedar mandi biasa tapi mandi di tempat pemandian seperti pemandian Patemon di Jember. Keindahan air dan sejuknya
suasana di Patemon sangat menarik untuk dikunjungi. Pemandian Patemon telah berdiri tahun 1954, sejak jaman Belanda.

Pemandian ini bisa menghasilkan debit air sebanyak 198 meter kubik per detik. Pemandian Patemon terletak di bagian utara Tanggul, berada pada ketinggian sekitar 500 mdpl. luas areal 4,5 Ha dengan suhu udara antara 28 – 340 C. Sumber air pemadian Patemon ini berasal dari mata air lereng Pengunungan Argopuro. Selain berenang, pengunjung juga bisa menikmati indahnya suasana di sekitar kolam bersama keluarga dan atau sahabat.

Ada beberapa kolam di Patemon ,yaitu kolam no.1 dengan kedalaman 4-6 m, kolam no.2 kolam dengan kedalaman 100-130 cm, kolam no.3 kolam dengan kedalaman 50-100 cm dan kolam no.4 kolam khusus untuk anak-anak. Ada danau buatan untuk tempat main sepeda air seperti bebek-bebekan bersama keluarga dengan mengelilingi danau buatan dan menikmati indahnya alam sekitar.Tiga buah kolam renang dilengkapi waterboom.

Pemandian Patemon, photo by merdeka.com

kolam yang ada waterboom nya, photo by apaajaadadisni93.blogspot.com

Kelebihan kolam-kolam di Patemon ini dibandingkan kolam lain yang ada di Jember adalah airnya yang masih benar-benar bersih, langsung dari sumbernya dari Mata Air Manggisan dari tembusan mata air pengunungan Argopuro dibandingkan kolam lain yang menggunakan bahan kimia untuk menjernihkan air seperti kaporit. Orang yang berenang di pemandian ini akan merasa lebih bugar dan setelah mandi di Patemon tidak perlu membilas tubuh lagi karena air tersebut tidak mengandung bahan kimia apapun.

Selain kebersihan kolam, pemandangan di Patemon juga indah dan sejuk alam nya dengan didukung ada nya pohon-pohon rindang, jalan setapak yang bersih dan taman- taman bunga yang tertata rapi, menjadikan wisata Patemon sangat menarik untuk dikunjungi. Terlebih dengan panas nya suhu di Jember berkunjung ke pemandian Patemon memberikan kesegaran dan kesejukan.

pemandangan Patemon yang indah, photo by jemberajib.wordpress.com

Mata air di Pemandian Patemon tak hanya terkenal jernih, melaikan juga dikalim bisa menyehatkan tubuh. Banyak wisatawan yang datang berkunjung hanya untuk mengambil air dari mata air pemandian Patemon. Wisatawan yang tertarik dengan khasiat air Patemon pun tak terbatas pada masyarakat di Jawa Timur saja. Air di Patemon memiliki banyak khasiat antara lain menurunkan kolesterol dalam tubuh, membersihkan ginjal dan paru-paru. Banyak orang datang ke Patemon untuk menyembuhkan penyakit mereka dengan meminum air nya. Mandi di pemandian Patemon juga diklaim bisa membuat tubuh lebih bugar.

Fasilitas
1. Kolam Renang
2. Kantor Informasi/UPTD
3. Toilet dan Kamar Ganti Pakaian serta Tempat Bilas
4. Tempat Areal Parkir
5. Playground
6. Musholla
7. Pos Jaga
8. Jalan Beraspal
9. Sumber Mata Air
10. Gazebo

Lokasi
Pemandian Patemon berada di Jl. Jerukan, Patemon, Tanggul, Kabupaten Jember, di Desa Manggisan Kecamatan Tanggul dengan jarak  2 km arah utara kota Tanggul, + 30 Km ke arah Barat dari pusat kota Jember

Transportasi
Lokasi Obyek Wisata Pemandian Patemon sangat strategis yang berada di jalur utama dari Surabaya ke kota Jember sehingga dapat dilalui berbagai jenis kendaraan angkutan umum atau pun kendaraan pribadi dan wisatawan tidak mengalami kesulitan.

• Pemilik/ Pengelola
Pemerintah Kabupaten Jember 
UPTD Patemon – JL Selandia A Baru 53 TANGGUL JEMBER

Jika anda sedang berada di Jember dan mencari tempat wisata yang murah, menyegarkan dan menyehatkan tubuh maka berkunjunglah ke pemandian Patemon dan nikmati kesegaran air dan keindahan alam di sekitarnya.

refrensi by:eastjava.com, Jember information center, jemberkab.go.id, merdeka.com, priatama.net

Selasa, 22 November 2016

Penangkaran Buaya Asam Kumbang Medan, Penangkaran Terbesar Di Asia Tenggara


Penangkaran buaya Asam Kumbang, photo by pariwisata Sumut

Kita pasti mengenal hewan yang bernama Buaya, dari masih kecil dengan cerita buaya dan kancil, hingga dewasa kita sering sebut lekaki yang suka menggoda perempuan dengan sebutan buaya darat walau sebenarnya buaya adalah hewan yang setia dengan pasangannya. Buaya adalah reptil bertubuh besar yang hidup di air. Buaya umumnya menghuni habitat perairan tawar seperti sungai, danau, rawa dan lahan basah lainnya. Namun ada pula yang hidup di air payau seperti buaya muara. Makanan utama buaya adalah hewan-hewan bertulang belakang seperti bangsa ikan, reptil dan mamalia .

Buaya dapat bergerak dengan sangat cepat pada jarak pendek, bahkan juga di luar air. Binatang ini memiliki rahang yang sangat kuat, yang dapat menggigit dengan kekuatan luar biasa, menjadikannya sebagai hewan dengan kekuatan gigitan yang paling besar. Gigi-gigi buaya runcing dan tajam, amat berguna untuk memegangi mangsanya. Buaya menyerang mangsanya dengan cara menerkam sekaligus menggigit mangsanya itu, kemudian menariknya dengan kuat dan tiba-tiba ke air. Oleh sebab itu otot-otot di sekitar rahangnya berkembang sedemikian baik sehingga dapat mengatup dengan amat kuat. Mulut yang telah mengatup demikian juga amat sukar dibuka, serupa dengan gigitan tokek. Cakar dan kuku buaya pun kuat dan tajam, akan tetapi lehernya amat kaku sehingga buaya tidak begitu mudah menyerang ke samping atau ke belakang.

Buaya memangsa ikan, burung, mamalia dan  kadang-kadang juga buaya lain yang lebih kecil bahkan bangkai buaya dewasa. Reptil ini merupakan pemangsa penyergap; ia menunggu mangsanya hewan darat atau ikan mendekat, lalu menerkamnya dengan tiba-tiba. Sebagai hewan yang berdarah dingin predator ini dapat bertahan cukup lama tanpa makanan, dan jarang benar-benar perlu bergerak untuk memburu mangsanya.

Walau buaya termasuk binatang buas tapi tidak menakutkan bagi Lom Tham Muk untuk mendirikan penangkaran buaya di Asam Kumbang, Medan pada tahun 1959. Mulai terkenal tahun 1998 hingga sekarang dang memiliki sekitar 2.800 ekor dari berbagai jenis berbeda membuat penangkaran asam kumbang sebagai salah satu penangkaran terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Buat pakan buaya, pengelola harus menyediakan 1 ton daging ayam setiap harinya


Waktu makan buaya, photo by enjoy holiday
Areal penangkaran ini seluas dua hektar, oleh pemiliknya di dalam areal ini telah dibangun 78 bak penangkaran buaya dan setiap bak dihuni sekitar 10-15 buaya disesuaikan dengan umurnya masing-masing. Di penangkaran ini, ada  buaya-buaya kecil yang sedikit tidak menyeramkan hingga buaya dewasa yang beumur puluhan tahun.


salah satu kolam penangkaran, by lapak Medan

Sebagian tanah dibuat semacam danau buatan, tempat leluasa untuk buaya hidup di air dan naik ke darat. Danau telah dipagari tembok panjang dengan tinggi sekitar 3 meter sebagai pembatas dengan areal perkampungan penduduk yang berada di sekitarnya.


danau buatan, photo by code traveler

Selain itu penangkaran Asam Kumbang menawarkan hiburan bagi para pengunjung. Atraksi buaya-buaya dengan sang pawang memang cukup menarik untuk ditonton. Kebanyakan buaya-buaya di sini sudah cukup terlatih untuk beratraksi di depan penonton. Tapi pengunjung juga harus tetap berhati-hati terhadap predator-predator ini sebab terkadang bisa juga bertindak agresif. Oleh karenanya pengunjung diperingatkan agar mematuhi himbauan para petugas dan pawang penangkaran buaya ini. Jika anda cukup berani bisa photo bareng buaya. 


photo bareng buaya


Penangkaran Buaya Asam Kumbang mempunyai koleksi banyak buaya dengan didominasi buaya Muara. Buaya buntung yang paling menarik perrhantian pengunjung.

buaya buntung, photo by rahmad budi

Di penangkaran buaya Asam Kumbang pengunjung dapat melihat macam-macam aktivitas yang dilakukan sang buaya. Di pagi hari, buaya suka berjemur seperti dalam keadaan tidur, ada pula yang bergerak lamban seperti kerbau menunggu jam makan. Sang pawang biasa memandikan si buaya-buaya kecil penuh lumpur dalam suatu bak dengan air yang disalurkan ke pembuangan.


Memandikan buaya, photo by rahmad budi

Selain buaya, anda bisa melihat juga kebun binatang mini, yang dihuni beberapa hewan yang cukup menarik yaitu Monyet, Ular Phyton dan Cobra, Penyu dan kura-kura, serta tidak ketinggalan ratusan bangau putih yang terbang kesana kemari diatas Kolam besar penangkaran buaya tersebut.

Tarif

Tarif untuk masuk di area penangkaran 2016 ini yaitu sekitar  Rp 3000,-(anak-anak) hingga Rp 5000,-(dewasa) bergantung dari keramaian para pengunjung, biasanya ramai pada musim liburan sekolah atau pada saat weekend, namun jika anda ingin melihat atraksi buaya, maka anda harus membayar tiket seharga Rp 50.000 untuk setiap orang dan juga anda bisa memberi mereka makan dengan membeli ayam dan itik yang sudah di sediakan oleh pengelola disana dengan harga Rp 15.000 hingga Rp 30.000 per ekor nya.

Jam buka

Jam Buka taman buaya Asam Kumbang : setiap hari, pukul 9.00 – 18.00. Saat makan buaya sekitar jam 17.00, Anda akan melihat aktivitas seru dan menegangkan dari buaya-buaya tersebut. Sebabnya, saat itulah waktunya Anda melihat buaya sedang menyantap makanan. Dengan tubuhnya yang besar, mereka berenang dan berlarian di daratan untuk memakan mangsanya. Buaya-buaya tersebut akan saling rebutan dan mengadu kekuatan untuk makan.

Lokasi 

Lokasi Penangkaran Buaya Asam Kumbang bisa dijangkau oleh semua transportasi di Medan baik angkot, bejak , motor dan mobil. Berada di Jl. Bunga Raya 2 no. 59, kecamatan Sunggal. Jika anda menggunakan kendaraan umum, maka anda bisa naik angkot dengan nomor 64 kemudian turun di kampung lalang dan naik angkot lagi untuk ke dua kalinya menuju taman buaya. Sedangkan untuk yang menggunakan kendaraan pribadi, tinggal meluncur saja ke arah kampung lalang dan kemudian ikuti petunjuk jalan ke arah taman buaya.


Refrensi by: wikipedia, pariwisataSumut,com, Semedan.com, Dimedan.com

Kamis, 17 November 2016

Brown Canyon Semarang Tempat Hunting Photo Yang Menarik


Brown Canyon

Di bulan Oktober 2016, saya  mengikuti acara gathering kantor dan mengunjungi Brown Canyon di Semarang. Brown Canyon merupakan tempat  proyek galian yang sudah berumur 10 tahun lebih. Dan disinilah tempat mengais rejeki bagi sebagian orang dengan melakukan penggalian pasir, penggalian tanah urug dan batu padas.

Brown Canyon sebenarnya bukanlah tempat wisata melainkan perbukitan biasa, namun karena penambangan material yang dilakukan setiap hari selama bertahun-tahun akhirnya berubah wujud seperti layaknya Grand Canyon yang ada di Amerika, sebuah ngarai tebing-terjal. Perbedaan nya, di Brown Canyon tak ada sungai yang mengalir di bawah tebing dan hanya ada truk-truk dan alat-alat berat yang siap mengeruk batu-batu padas untuk diangkut.


Dikarenakan Brown Canyon sebenarnya bukanlah tempat wisata tentu saja para wisatawan harus mencari petunjuk arah sendiri, karena warga sekitar hanya tahu bahwa tempat tersebut hanyalah sebagai tempat penambangan material berupa pasir, tanah urug dan batu padas dengan jalannya tidak terlalu bagus, berdebu, masih bergelombang dan banyak genangan air jika hujan.


banyak genangan air jika hujan di Brown Canyon

Dengan segala keterbatasan nya mungkin bagi sebagian orang Brown Canyon kurang menarik hanya perbukitan biasa dan melihat aktivitas penggalian. Tapi tidak untuk sebagian orang terlebih para pencinta fotografi. Keindahan panorama alam yang eksotik membuat Brown Canyon Semarang ini menjadi salah satu tempat yang menarik dengan tebing-tebing yang menjulang tinggi dipadu dengan adanya pohon-pohon di puncak nya membuat tempat ini layak untuk dikunjungi. Buat saya pribadi setelah perjalanan yang cukup panjang dari Jakarta melihat pemandangan di Brown Canyon cukup unik, menyegarkan mata dan pikiran dari rutinitas sehari-hari.
Anak-anak bermain diatas tebing

Lokasi Brown Canyon

Brown Canyon terletak di daerah Rowosari, Meteseh, Tembalang, Semarang, lumayan jauh dari pusat keramaian kota Semarang.  Lokasinya sebelah selatan dari stasiun TVRI Jawa Tengah di Pucang Gading, Mranggen.


Rute menuju Brown Canyon Semarang

Brown Canyon Semarang bisa dijangkau dari berbagai arah. Pengunjung bisa melewati pasar Meteseh via Tembalang, Kedungmundu atau RSUD Klipang.
Rute Brown Canyon dari Semarang timur bisa melewati jalan Fatmawati menuju RSUD Kota Semarang (Ketileng), kemudian mengambil arah kiri (arah perum Klipang) dan menuju lokasi Klipang Golf. Setelah sampai Klipang Golf, lanjutkan dengan melewati jembatan besi. Setelah jembatan besi ketiga (jembatan dengan sungai yang besar) akan ada pertigaan ke arah selatan (belok kanan). Lurus saja kurang lebih 2 KM Anda akan melihat keindahan Brown Canyon Semarang.
Rute Brown Canyon dari arah Batang, Kendal dan Simpang Lima Semarang atau dari arah barat bisa melewati pertigaan “pasar kambing”, melewati Mrican, Kedung Mundu, Sambiroto, pertigaan Intan Permai belok kiri (Jl. Elang), kemudian sampai perempatan Pasar Meteseh belok kiri.
Rute Brown Canyon dari arah Solo, Yogya dan Semarang atas bisa melewati Banyumanik, Tembalang, UNDIP dan kemudian menuruni Sigar Bencah sampai perempatan Pasar Meteseh langsung ambil jalan lurus.


Yang perlu dipersiapkan saat menuju Brown Canyon Semarang

Brown Canyon merupakan tempat panambangan bahan material yang masih aktif maka datanglah pada waktu diluar jam kerja, jika terpaksa harus datang disaat jam kerja maka jangan lupa persiapkan masker atau buff sebagai penutup mulut dan kacamata untuk pelindung mata. 

Tiket masuk

Saat kami datang ke Brown Canyon tarif masuk per orang Rp 5.000 dan parkir mobil Rp 10.000 per mobil. Di lokasi ini belum terdapat tempat parkir tidak ada penjual makanan serta fasilitas lainnya.
Dengan keindahan pemandangan alam dan tebing - tebing yang menjulang tinggi membuat Brown Canyon Semarang layak untuk dijadikan tempat tujuan wisata yang patut dikunjung di Indonesia.


Photo by Mr. Robert
Photo bareng di Brown Canyon, Photo by Mr. Robert

Selasa, 15 November 2016

Wisata Tirta Di Danau Rawa Pening Semarang

Danau Rawa Pening

Pada bulan September 2016, kantor saya mengadakan gathering ke Semarang dan mengunjungi beberapa tempat wisata di Semarang. Salah satunya Danau Rawa Pening. Rawa Pening (
pening adalah salah satu varian bahasa Jawa untuk "bening") adalah danau alam di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Dengan luas 2.670 hektare menempati wilayah Kecamatan AmbarawaBawen, Tuntang, dan Banyubiru. Rawa Pening terletak di cekungan terendah lereng Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo, dan Gunung Ungaran. Danau ini dangkal dan menjadi hulu bagi Sungai Tuntang.

Daya tarik yang ada di Rawa Pening adalah Wisata Tirta dengan perahu tradisional, penghasil enceng gondok sebagai bahan kerajinan, area pemancingan alam, Sumber mata pencaharian nelayan, restoran mengapung, pendopo, pusat kerajinan, beberapa permainan untuk anak-anak dan keluarga, Obyek fotografi yang sangat mempesona dan salah satu tempat yang indah untuk foto-foto Pre Wedding sehingga tempat ini menjadi salah satu obyek wisata populer di Ambarawa sejak dibukanya pada bulan Agustus tahun 2012.

Mancing di rawa pening

Danau ini mengalami pendangkalan yang pesat. Di tengahnya banyak sekali tumbuh enceng gondok yang hampir menutupi seluruh permukaannya, sebagian menjadi tempat mencari ikan.
Gulma ini juga sudah menutupi Sungai Tuntang, terutama di bagian hulu. Usaha mengatasi species invasif ini dilakukan dengan melakukan pembersihan serta pelatihan pemanfaatan eceng gondok dalam kerajinan, namun tekanan populasi tumbuhan ini sangat tinggi. 


Jika ingin melihat indahnya danau rawa pening, bisa berkunjung ke Kampoeng Wisata RawaUntuk bisa ke tengah rawa pening ini bisa menyewa perahu motor dengan tarif 30 ribu rupiah untuk 30 menit max 6 orang



Eceng gondok yang menutupi hampir permukaan rawa

Perahu motor, photo by Mr. Robert M
Panorama di sekitar Kampoeng Wisata Rawa ini cukup indah dan menyegarkan. Dengan udara yang segar, disini kita bisa melihat sawah hijau yang terbentang dan pegunungan di sekelilingnya.
Photo bersama di tengah sawah - Photo by Mr. Robert M

Dimana Lokasi Kampoeng Wisata Rawa Pening?
Kampoeng Wisata Rawa terletak di Jalan Lingkar Selatan Kilometer 03 Ambarawa, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Sebuah jalan yang digunakan sebagai jalur perjalanan antara Yogyakarta dan Semarang.
Sekitar 34 km dari pusat kota Semarang atau dengan waktu tempuh sekitar satu setengah jam perjalanan dari kota Semarang. Akses ke tempat ini sangatlah mudah dijangkau karena berada di pinggir jalan dan bisa menggunakan kendaraan pribadi atau angkutan umum.

Harga Tiket Masuk & Jam Buka Wisata Kampoeng Rawa
Jam buka wisata kampoeng rawa mulai pukul 8 pagi hingga 9 malam dengan membayar biaya sekitar Rp 2.500 per orang.
Ada juga beberapa wahana permainan yang tersedia disini, seperti: bebek air, becak mini, ATV, perahu karet, serta wisata perahu untuk berkeliling Danau Rawa Pening.
Setiap wahana permainan tersebut akan dikenakan biaya yang bervariasi. Untuk becak air biaya sekitar Rp 15.000 untuk 15 menit sedangkan untuk ATV biaya sekitar Rp 30.000 untuk 15 menit.
Berkunjung ke Danau Rawa Pening menikmati wisata tirta, pemandangan alam Indonesia dengan udara yang segar layak untuk di pertimbangkan untuk mengisi liburan bersama keluarga atau teman di Semarang.